Jumat, 02 Februari 2024

Waktu Yang Tepat Untuk Aqiqah

 Untuk waktu pelaksanaan aqiqah biasanya dilakukan pada hari ketujuh dari kelahiran bayi. Ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW.

Diriwayatkan Samurah bin Jundub Ra, Rasullullah SAW bersabda,

"Setiap bayi digadaikan oleh aqiqahnya yang disembelih untuknya pada hati ketujuh, lalu dicukur dan diberi nama," (HR. An-Nasa'i).

Menilik dari hadis sahih tentang aqiqah atas, waktu untuk melakukan tradisi ini pada Si Kecil dianjurkan pada hari ketujuh setelah kelahirannya.

Cara menghitung hari ketujuh adalah dengan menyertakan hari kelahirannya.

Baca Juga Artikel Kami Jasa Paket Aqiqah di Jakarta Pusat.

Misal, jika Si Kecil lahir di hari senin, maka aqiqah dapat dilakukan di hari Minggu berikutnya.

Lalu, bagaimana jika tidak bisa melaksanakan tradisi dalam Islam ini tepat pada hari ketujuh? Apakah bisa dihari lainnya?

Dalam sebuah hadis dikatakan,

"Penyembelihan hewan aqiqah bisa hari yang ke-7, hari ke-14, atau hari ke-21."

Hadis ini dianggap sebagai hadis yang sahih oleh sebagian ulama.

Tata cara aqiqah di hari ketujuh kelahiran memang tidak saklek ya, moms. Hari ketujuh setelah kelahiran dianggap sebagai saat yang paling afdal.

"Jika tidak memungkinkan dilakukan pada hari tersebut karena masih lelah dan tidak sempat mengurusnya, aqiqah bisa dilakukan di hari ke-14 atau ke-21.

Jika masih tidak bisa juga, maka aqiqah dapat dilaksanakan kapan saja," tambah Ustaz Aris Munandar.

Aqiqah dapat dilakukan sampai ada kemampuan, bahkan jika sudah dewasa sekalipun.

Nabi SAW pun mengaqiqahi dirinya sendiri ketika Beliau telah diutus menjadi seorang nabi. 

Riwayat ini juga menjadi dasar dibolehkannya seseorang untuk mengaqiqahi dirinya sendiri apabila orang tuanya belum mengaqiqahi ketika kecil atau tidak memiliki kemampuan untuk itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar